Jumat, 20 Februari 2015

Ini Bukan Akhir

Sudah sekitar 210 hari atau 7 bulan terlewatkan. itu artinya 51 hari lagi untuk sampai di tahap akhir masa putih abu-abu.
3 tahun menutut ilmu di sekolah sudah melukiskan banyak kenangan indah di masa remaja ku. berawal dari masuk kelas yang sama, kami jadi dekat. menjadi keluarga satu kelas di kelas X. kedekatan itu tak berlangsung lama, karena kelas XI kami harus berpisah karena beda nya jurusan yang kami ambil. sempat takut tidak akan bisa beradaptasi dengan suasana yang baru, tapi kenyataannya tidak. aku pun merasa memiliki keluarga baru di kelas XI ini. banyak yang bilang bahwa kelas kami adalah kelas yang paling berisik dan gemar bikin ulah. mereka tidak tahu saja, bahwa 'ulah' ini lah yang membuat kebersamaan kami makin kuat. singkat cerita, tibalah kami di kelas XII. harusnya disini adalah masa klimaks dimana kami meninggalkan semua kebiasaan-kebiasaan buruk kami. aku, dan beberapa teman yang lain mencoba pelan-pelan, dan berhasil. tetapi sepertinya ada yang memang tidak mau merubah diri. bukan bermaksud menilai, hanya saja "ayo, berubah lah demi diri kalian sendiri"setidaknya itu yang selalu aku coba untuk bilang ke mereka. Tapi tetap aku percaya bahwa, di satu sisi mereka akan berubah. mungkin bukan sekarang, tapi nanti saat mereka benar-benar menyadari apa tujuan mereka sebenarnya. Itu tidak merubah pertemanan kami. kami tetap suka bermain kartu uno bersama saat istirahat atau jam kosong. kami tetap suka bernyanyi dan bercerita tentang satu sama lain. kami tetap menjaga ikatan pertemanan ini sampai waktu nya tiba. entah kapan.
51 hari bukan lah waktu yang lama untuk kami, untuk tetap belajar dan berlatih soal-soal latihan. 51 hari merupakan waktu yang singkat. apalagi jika kita menjalaninya dengan bahagia. rasanya malam terlalu mencintai pagi, hingga tak sabar untuk melihatnya terjadi lagi.
Aku masih ingat saat anak bangku belakang menjawab ngawur pertanyaan guru kami, lalu ia dijewer dan semua anak sekelas tertawa. Aku masih ingat bagaimana salah satu anak terpintar di kelas kami membuat mati langkah seorang kakak kelas yang dengan sok tau mengajarkan kami suatu hal. dan aku tidak akan pernah lupa akan kisah cinta salah seorang teman perempuan kami yang begitu suka pada pria yang juga sekelas dengan kami. begitu lucu apa yang telah mereka perbuat. begitu banyak kenangan dan lelucon lucu yang telah kami buat, bahkan kami lupa kalau pernah tertawa dengan lelucon itu. Oh iya, bahkan aku masih ingat ketika ujian praktek drama, ada yang salah dalam menyebut dialog, salah ekspresi sampai yang tidak hafal dialog sama sekali. Rasanya ingin sekali mengulang moment-moment kecil seperti itu.
Kami pernah mengalami masa sulit. dimana sepertinya semua guru sudah muak dengan perilaku para anak bangku belakang kelas kami. sehingga wali kelas kami akhirnya marah. tapi untungnya itu malah membuat para anak bangku belakang seperti tersadar dan termotivasi untuk memperbaiki perilakunya. aku ikut senang melihatnya. Kami memang tidak sepenuhnya jujur dalam berteman. which i mean is, kita punya topeng masing-masing. mungkin ada salah satu diantara kami yang sebenarnya saling membenci, tapi memasang wajah baik-baik saja. we're all have secret right? itu bukan sesuatu yang buruk, hanya saja kurang bagus dalam sebuah pertemanan. Tidak suka memang boleh, tapi jika salah satu dari kami mendapat masalah, wajib untuk saling membantu.
Sepertinya aku akan menangis. Sudah terlalu banyak kesenangan yang kami hasilkan di kelas ini. Sudah terlalu banyak kebersamaan yang kami buat untuk menjadikan kelas ini semakin solid. dan sudah terlalu banyak tawa yang kami ciptakan untuk membuat kelas ini, pertemanan ini, dan persahabatan ini menjadi lebih kuat, dan lebih kuat lagi setiap harinya.
Terimakasih sudah menjadi bagian hidup yang begitu menyenangkan. Terimakasih sudah menjadi guru untuk satu sama lain. Terimakasih sudah berbagi pengalaman yang menjadikan inspirasi. Terimakasih telah mengajari untuk tetap saling menjaga walau bermusuhan, tetap saling mendukung walaupun sebenarnya saingan, dan tetap saling merangkul dalam keadaan apapun.
Just remember that "We laughed, we cried, but we'll never say good-bye." -

 Salam pertemanan.


"Friendship is the hardest thing in the world to explain. It’s not something you learn in school. But if you haven’t learned the meaning of friendship, you really haven’t learned anything" - Muhammad Ali